Rembang (20/2) – MTs. Riyadlotut Thalabah mengadakan acara perpisahan penuh haru bagi dua asatidz, Bapak H. Mikan, S. Ag. dan Bapak Drs. Nur Wachit yang memasuki masa purna setelah puluhan tahun berkhidmah di dunia pendidikan. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2025 tersebut diwarnai dengan berbagai penampilan seni dari siswa-siswi, termasuk nasyid, pembacaan puisi, dan tari kreasi.
Acara perpisahan purna khidmah Bapak H. Mikan, S. Ag. dan Bapak Drs. Nur Wachit berlangsung dengan penuh haru di halaman MTs. Riyadlotut Thalabah. Seluruh siswa, guru, dan staf hadir untuk memberikan penghormatan kepada dua sosok yang telah mengabdikan hidupnya untuk pendidikan dan pembentukan karakter di madrasah ini.
Acara dimulai dengan sambutan Nabilatul Fikriyah siswi kelas IX yang berharap di kehidupan baru ke dua asatidz yang purna Khidmah mendapatkan kebaikan, “Pak Mikan, Pak Wachit, selamat berkehidupan selanjutnya. Semoga kebaikan yang telah Bapak berikan, mendapatkan balasan yang setimpal” tuturnya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari kedua guru yang memasuki masa purna. Pada sambutannya, Bapak H. Mikan, S. Ag. mengungkapkan perasaan harunya, “Selamat berpisah, semoga kesuksesan dan keberhasilan kalian dapatkan. Karena masa depan kalian masih jauh, masih banyak cita-cita yang bisa digapai. Saya berdoa semoga kalian semua menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Bapak Drs. Nur Wachit juga memberikan pesan motivasi kepada para siswa yang hadir. “Kalian harus belajar yang sungguh-sungguh. Kalau kalian pintar, insyaallah bahagia dunia akhirat. Dikarenakan bekal untuk bahagia dunia dan akhirat adalah ilmu,” tegasnya, mengingatkan pentingnya pendidikan dalam meraih kebahagiaan hidup.
Wakil Kepala Madrasah Bagian Humas, Bapak Ninggomuddin, S.Pd., turut menyampaikan sambutannya “Terima kasih untuk beliau berdua. Khidmah dan istiqomah yang tak kenal lelah, insyaallah berakhir berkah,” ujarnya, mengungkapkan rasa terima kasih atas dedikasi luar biasa dari Bapak H. Mikan, S. Ag. dan Bapak Drs. Nur Wachit.
Setelah sambutan dari kedua Asatidz dan Wakamad Humas, acara berlanjut dengan penampilan nasyid, pembacaan puisi, dan tari kreasi yang dibawakan oleh siswa. Penampilan dari nasyid, dan pembacaan puisi yang menyentuh dengan tema terima kasih guru, serta tari kreasi yang enerjik dan penuh ekspresi menggambarkan kebersamaan dan semangat untuk terus maju, sebuah penghormatan yang tulus bagi kedua guru yang telah memberikan ilmu dan kebijaksanaan selama bertahun-tahun.
Acara diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan kepada kedua guru yang pensiun. Momen haru itu diwarnai dengan air mata kebahagiaan dan rasa terima kasih yang mendalam. Para siswa dan guru berdoa agar Bapak H. Mikan, S. Ag. dan Bapak Drs. Nur Wachit senantiasa diberikan kesehatan dan kesuksesan di masa depan, serta mengingat jasa-jasa mereka yang tak ternilai bagi perkembangan pendidikan di MTs. Riyadlotut Thalabah.
Saat ditemui Bapak H. Mikan, S.Ag. memberikan pesan kesan yang mendalam di titik akhir masa khidmah beliau di MTs. Riyadlotut Thalabah. Kesan beliau selama menjadi pendidik di MTs. Riyadlotut Thalabah merasa bangga. karena banyak anak yang berprestasi dari tinggkat kabupaten hingga nasional. Sementara itu beliau berpesan untuk semua teman-teman guru untuk terus meningkatkan semangat kerja demi keberhasilan dan kesuksesan anak-anak. Beliau juga mendoakan seluruh Bapak/Ibu guru, semoga senantiasa diberikan kekuatan, kesabaran, ketabahan, dan kekuatan dalam mendidik anak-anak.
“Selama saya mengajar dan mendidik anak-anak di madrasah ini saya merasa bangga dan senang, karena anak-anak banyak yang berprestasi di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Mudah-mudahan prestasi yang dicapai anak-anak semakin meningkat dan membanggakan. Pesan untuk teman-teman guru mari kita tingkatkan semangat kerja kita, demi keberhasilan dan kesuksesan anak-anak yang menuntut ilmu. Mudah-mudahan untuk Bapak/Ibu Guru diberi kekuatan, kesabaran, ketabahan, dan kekuatan dalam mendidik anak-anak yang ada di MTs. Riyadlotut Thalabah ini” tandasnya.
Perpisahan ini oleh kedua Asatidz tersebut meninggalkan jejak yang mendalam di hati setiap siswa dan rekan sejawatnya, serta menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus mengabdi di dunia pendidikan.
Tinggalkan Komentar